Gempa Susulan Lombok Tembus 230 Kali, Putin Kirim Ucapan Belasungkawa

Gempa Susulan Lombok Tembus 230 Kali, Putin Kirim Ucapan Belasungkawa

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa bumi susulan yang mengguncang daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) pascagempa utama 7 skala richter (SR) pada Ahad (5/8) malam hingga Selasa (7/8) pagi hingga 230 kali. \"BMKG mencatat hingga Selasa pagi pukul 07.00 WITA sebanyak 230 kali. Gempa susulan yang dirasakan sebanyak 16 kali,\" ujar Kepala Bagian Humas BMKG Indonesia Hary Djatmiko, Selasa (7/8). Ia mengakui, jumlah gempa susulan ini mengalami peningkatan dibandingkan sehari sebelumnya. Sebelumnya BMKG mencatat gempa bumi susulan pascagempa utama 7 SR Ahad malam hingga Senin malam pukul 20.00 WITA sebanyak 184 kali. Gempa susulan yang dirasakan hanya sebanyak 13 kali. Kendati demikian, ia menegaskan kekuatan gempa susulan masih lebih kecil dibandingkan gempa utama. Disinggung mengenai kemungkinan tsunami yang terjadi seperti gempa utama, Hary menyebut tidak ada. \"Semenjak BMKG mencabut peringatan dini tsunami pada Ahad (5/8) malam, sudah tidak ada peringatan dini tsunami,\" katanya. Sebelumnya, pakar gempa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano meminta masyarakat untuk selalu mewaspadai potensi gempa di wilayah utara deretan kepulauan Flores, Lombok, dan Bali yang selama ini luput dari perhatian. Dua kali gempa yang mengguncang wilayah Lombok bagian utara, yakni pada 29 Juli dan 5 Agustus membawa pesan penting akan potensi gempa di wilayah utara.

\"photo\"
Warga melintas di antara mobil yang rusak akibat gempa bumi, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8).
Menurut Irwan, saat gempa bermagnitudo 6,4 mengguncang Lombok pada 29 Juli lalu, menguat dugaan kalau saat itu bukan gempa utama. \"Saat gempa itu terjadi, kita sempat agak khawatir bahwa gempa itu bukan potensi sesungguhnya dari Lombok-Flores back-arc thrust,\" kata Irwan. Gempa Lombok pada Ahad kemarin diistilahkan sebagai back-arc thrust(sesar naik busur belakang) karena bersumber dari wilayah utara Nusa Tenggara. Bukan di selatan pulau yang merupakan zona tumbukan (subduksi) lempeng benua Australia dan Asia. Gempa di utara Lombok ini berasal dari pergerakan sesar atau patahan naik Flores-Lombok. \"Semula kita berharap gempa 6,4 SR pada Juli lalu itu yang terakhir, tapi ternyata belum dan itu terjadi kemarin. Yang kita khawatirkan itu terjadi,\" kata Irwan. Sementara, melalui akun twitter resmi RBTH Indonesia, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa kepada Presiden RI Jokowi, atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan yang diderita akibat gempa bumi di Pulau Lombok   (net/wb)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: